Jum’at,31 Desember 2011
Diawali dengan pembagian raport yang mengecewakan,dimulai juga liburan yang membosankan. Malam ini adalah malam pergantian tahun 2011. Untuk tahun 2011 nanti aku tak berharap banyak, aku hanya ingin dapat memanfaatkan waktuku dan menjauhkan kebiasaan bermain internet yang sangat merugikan. Aku harap aku bisa membahagiakan orang tua dengan memperbaiki nilaiku,bisa lulus UN dengan nilai yang memuaskan,dan diterima di SMA favorit pilihanku. Amin Ya Robbal Alamin.
Masih pukul 11 malam lebih dentam dentum suara terompet dan kembang api bagaikan ledakan bom yang memekakan telinga, sungguh amat bising. Semua orang dirumahku sudah tidur,kecuali ibu dan aku saja yang belum mengantuk. Laptop pun kumatikan,sekarang saatnya menonton TV,ternyata ada film hantu “Kutukan Suster Ngesot” lumayan menguji adrenalin. Diluar terdengar teriakan teriakan yang memanggil namaku,ternyata itu teman-temanku Hani, Fionna, Mona, dan Rafli. Mereka menjemputku mengajak bermain keluar untuk menghabiskan tahun 2010. Tepat dugaanku,aku tak diizinkan keluar rumah. Huuuh... malam tahun baru yang membosankan, aku hanya diam dirumah ditemani TV dan Handphone yang selalu berbunyi tanda SMS masuk.
Sabtu, 1 Januari 2011
Kubuka mata dan tebangun saat melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Tidak terasa tahun 2011 pun sudah dimulai dan mulai juga memperbaiki diri. Waktuku untuk bemain laptop hanya tinggal beberapa hari lagi selama liburan ini. Layaknya pecandu narkoba yang sudah sangat ketergantungan, aku pun tak bisa melepaskan Facebook dari kegiatan sehari-hariku. Dan rencana kami untuk liburan ke Bangka pun batal. Sungguh sangat membosankan hanya liburan dirumah dengan laptopku yang setia menemani hingga 10 jam per harinya, itu pun dapat gangguan dari kedua adikku yang selalu merengek-rengek ingin pinjam laptop. Terpaksa ku pinjamkan daripada mendapat ocehan dari majikankuyaitu ibuku yang sangat membuat kepalaku ingin meledak!
Minggu, 2 Januari 2011
Hari ini aku lumayan senang karena aku akan membeli sepatu baru. Kami pergi ke Mall terdekat dari rumah saja. Sesampainya ditoko sepatu,aku bertemu teman sekelasku. Dan kulanjutkan mencari sepatu kalau kalau ada yang aku suka. Setelah selesai beli sepatunya, mulai aku menuruti kehendak majikanku atau ibuku untuk beli kebutuhan sehari-hari dan cukup menguras tenaga sampai sampai pinggangku pegal menyusuri Mall itu. Hari itu aku masih bisa coba sepatu baruku,karena besoknya aku akan operasi kaki.
Senin, 3 Januari 2011
Telah direncanakan hari ini aku akan melaksanakan operasi kecil karena terdapat benjolan kecil dikakiku yang sangat mengganggu aktivitasku beberapa bulan ini. Awalnya aku santai santai saja karena kukira hanya operasi kecil yang tidak menyakitkan. Agak sedikit deg deg an saat memasuki ruangan sang dokter, dan mau tidak mau aku harus siap. Pertama tama kakiku dibius dengan suntikan maut yang sangat dahsyat sakitnya, terasa seperti digigit semut banyak yang sangat jahat membakar kakiku. Lalu dimulailah operasinya, dan mulutku komat kamit membaca do’a agar tidak terjadi hal yang tak kuinginkan. Alhamdulillah berjalan den gan lancar, setelah selesai baru mulai terasa dikakiku menyut menyut yang minta ampun. Tapi paling paling beberapa hari sudah sembuh.
Rabu, 5 Januari 2011
Kakiku sudah mulai sembuh dan tidak terasa lagi sakitnya, dan aku juga sudah rindu dengan teman-temanku yang tidak waras semua dan setahun kami tak bertemu. Untungnya teman-temanku mengajak berkunjung kerumah Dila yang baru pindahan, tentu aku sangat setuju. Sesampainya dirumah Dila, kami pun bermain motor sambil menunggu Ririn yang belum datang. Kami keliling keliling menyusuri jalan jalan yang sebelumnya kami belum pernah jelajahi. Kami sangat bingung karena tidak tahu jalan pulang dan sudah lupa jalan yang kami lewati tadi, terutama aku yang membonceng dua babon yaitu Tiara dan Dila yang tidak pernah diam selama di jalan. Di tengah perjalanan seringkali aku merasakan bokongku kram, tapi siapa lagi yang bisa membawa motor karena mereka belum terlalu lancar. Setelah kami tersesat selama kurang lebih setengah jam, akhirnya kami bisa menemukan jalan pulang dengan mengingat ingat kembali jalan jalan yang ada. Alhamdulillah kami tidak kenapa napa. Saat kami menunggu Ririn di tempat yang sudah kami janjikan, ternyata dia belum juga datang. Setelah beberapa lama akhirnya Oneng itu datang juga dengan wajah sok imut.
Hari hari lainnya aku hanya bermain laptop selama 10 jam an per harinya.